Wednesday, July 13, 2016

Berlibur di Belakang Rumah - Curug Ciherang, Jonggol

       
Love Birds
   
         Sebenernya nggak persis di belakang rumah sih letak Curug Ciherang ini, tapi karena gue tinggalnya di ujungnya Jonggol (berbatas dengan Cileungsi, anak sini pasti tau gue tinggal di mana) jadi gue berhak bilang kalau Curug Ciherang letaknya di belakang rumah gue. Hehehehe.

"Kolam Renang" "Belakang Rumah"

         Nah nyatanya dari rumah gue ke sana berjarak sekitar 1 jam setengah kalau naik mobil, 1 jam kalau naik motor. Gue udah tinggal di Jonggol hampir 2 tahun tapi baru ke sini sekarang ini (libur lebaran kemarin persis di lebaran keduanya). Tapi nggak papa dari pada nggak pernah sama sekali kan. Setahun lalu gue sama Muu pernahnya naik ke Gunung Batu (Gunung pertama yang gue daki sampai puncak, eh kalau tinggi nggak bisa dibilang gunung sih tapi bukit hehehe). Sama pernah lewat jalur desa .... sampai Puncak, keluarnya di daerah Ciloto. Jadi pantes dibilang jalur Puncak 2 karena daerah Ciloto biasanya udah bebas macet, kecuali arah Jakarta kalau pas libur.
          
          Sepanjang perjalanan ke Puncak dulu itu, gue liat banyak banget pemandangan seru, kebun teh, hutan lindung, dan ada sekitar 5 curug yang gue lewatin. Buanyak banget kan potensi wisata Jonggol ini. Nah Gunung Batu Jonggol itu letaknya di tengah-tengah. Kalau Curug Ciherang ini sekitar 10-15 menit dari pertigaan mau ke Gunung Batu Jonggol dari arah Jonggol. 

        Karena lokasi paling dekat (Curug pertama dari beberapa Curug yang berjarak tidak terlalu jauh) jadinya dadakan keluarga gue yang dateng ke rumah, kita ajakin ke sana. Curug ini sangat ramah keluarga, baik anak kecil dan orang tua. Karena selain indah pemandangannya, tapi juga tidak dalam dan jarak dari tempat parkir ke curug tidak terlalu jauh.

        Dari sebelum alun-alun jonggol belok kanan. dan lurus saja sampai ketemu pertigaan. kalau lurus ke Citeureup/Cibinong dan kalau ke kiri ke Curug Ciherang/Gunung Batu/ Puncak. Setelah belok kiri ketemu pertigaan kiri ke Gunung Batu, lurus ke Curug Ciherang/Puncak. Lurus saja dari sana. Kalau sudah ketemu tembok pembatas di kiri dan jalann menanjak sudah dekat tuh. Pintu masuknya sangat gampang karena ada plang besar sekali di ujung tanjakan tadi dan letaknya seperti pertigaan, ke kiri Ke Puncak, ke kanan langsung Curug Ciherang.

          Jalan masuknya sendiri ada 2, begitu bayar tiket seorang Rp 15.000,- belok kiri (atas) akan ketemu villa dan outbond. Trek ini lebih panjang dan menantang tapi dapat pemandangan yang indah seperti foto di bawah.

Pemandangan Jonggol

          Bahkan ada rumah pohonnya di atas trek tertinggi dari jalur ini. Dan di sini bisa berfoto ria dengan membayar Rp 2.000,-. Gue kurang tau trek ini berapa panjang karena gue lewat trek yang pendek, yaitu trek bawah. Ke sini justru lewat Curugnya tapi nggak sampai villa jalannya, karena mobil diparkir di trek yang pendek.

Ada jembatan ke rumah pohon, bawahnya jurang, seruuu!

Rumah pohon dari trek bawah, keren kannn!!

           Trek yang satu lagi lurus aja sampai sedikit melewati sungai kecil ala-ala off-road dan ketemu beberapa warung. Karena gue perginya pagi dari jam 7 di rumah dan sampai sekitar jam setengah 9. Cuaca masih bagus banget matahari belum naik dan belum ada pengunjung ke sana. Ada trek ke atas tapi sudah ada tangga batu jadi orang tua gue yang udah cukup umur walaupun pelan-pelan sampai juga dan terbayar dengan pemandangan air terjun yang berundak-undak, sangat indah. Keputusan kami lewat jalur bawah sangat tepat.

Spot dari Kolam Kedua bersama keluarga

           
         Sekitar ada 4 atau 5 kolam dari berlapis-lapis air terjun seperti foto di atas yang bisa kita pakai berendam. Masing-masing kolam unik dan berbeda.

Salah satu sisi kolam pertama
Kolam pertama ada Hammock-nya, Instagram spot sepertinya
Salah satu sisi kolam kedua
Kolam keempat
Kolam Kelima di balik batu, kolam yang paling tinggi. Hey lihat gue bisa nyentuh pelanginyaa!
   
          Kolam yang ketiga mungkin kolam yang paling nyaman, karena bisa merasakan dipijit oleh air terjun, sayang gue malah nggak sempet ke sana ataupun fotoin. Kelima spot kolam itu di satu lokasi lho, dengan mengikuti struktur jatuhnya air terjun di lima titik kolam tersebut. Kelimanya tidak dalam hanya perlu berhati-hati dengan dasar kolam yang merupakan bebatuan. Kolam kelima karena mendapat air terjun paling tinggi jadi angin bercampur air sangat deras menerpa muka sampai susah untuk menikmati berada di sana. Ditambah air yang sangat dingin. Tapi dari kolam ini kita bisa melihat langsung air keluar dari batu-batu di samping curug, inilah mata air yang sesungguhnya.

          Kami datang di lebaran kedua, karena takut masih banyak pedagang yang tutup jadi kita bawa bekal sendiri. Pas di sana ternyata ada beberapa warung yang buka, bahkan karena masih kepagian datangnya, di loket nggak dimintain tiket, tapi sama orang warung dimintain tiket masuk, enaknya sih nggak bayar parkir lagi karena udah bayar sama orang warung. Di dalam ada penjual tahu sumedang dan gemblong, jadi nggak bakal khawatir kelaparan di sana. Ruang ganti pun banyak, di area curug ada, area warung juga ada, semua biayanya sama Rp 2.000,-. Tapi masih sedih sih, karena di sana banyak tong sampah tapi orang masih banyak yang buang sampah sembarangan. 

          Setengah-satu jam kedatangan kami, baru ada rombongan satu keluarga datang. Entah enggan turun karena kami menguasai semua kolam, atau memang belum mau turun, awalnya mereka hanya menonton kami. Tapi setengah jam kemudian mereka bergabung bersama kami masuk ke kolam juga. dan 2 jam kemudian suasana semakin ramai. Beruntung kami datang pagi jadi sempat merasakan kolam sendirian serasa punya pribadi.

        Jadi ngapain pergi liburan di tempat jauh kalau yang di sekitar kotamu belum dieksplorasi. Jonggol masih di pinggiran Jakarta lho!


No comments :