Wednesday, July 13, 2016

6 Persiapan sebelum Backpack di Beijing – China

(untuk beberapa persiapan berlaku untuk semua kota di China juga)



Ini langit Beijing asli nggak pake filter apa-apa

Hola Hayalers, karena sekarang uda resign dan jadi full timer IRT merangkap freelancer, tekad membangkitkan blog semakin kuat. Dan mumpung banget masih fresh kemarin dari Beijing (tanggal 30 April – 8 Mei 2016, termasuk perjalanan di udara yaa guys, official di China 7 hari ajah) gue akan share apa aja yang harus kalian persiapkan sebelum ke Beijing, salah satu destinasi wisata dunia yang nggak pernah sepi. Inti dari postingan ini adalah memotivasi kalian yang takut ke negeri yang katanya bahasanya susah dan tulisannya kalian nggak bisa baca, karena di sini selain persiapan, ada tips dan sedikit pengenalan akan budaya dan kondisi Beijing. Ini dia 6 langkah yang harus disiapkan:

1. Cek Cuaca

Karena judulnya Backpack jadi ke sana bukan untuk belanja, semua-mua harus prepare dari sini. Termasuk cuaca, karena Beijing 4 musim jadi ada 4 dresscode tentunya. Waktu gue cek dari sini, cuaca di sana berkisar 25-33 ⁰C karena gue perginya tanggal 30 April-8 Mei 2016, kayaknya pas lagi perubahan musim semi ke musim panas jadi cukup ekstrem perubahannya, dan rata-rata ramalan cuacanya akurat. Untuk searchnya gampang, bisa pake apps, bisa langsung googling “Weather in Beijing” + tanggal keberangkatan kamu.  

(Jarang yang menggunakan celana pendek J)

Nah suhu yang gue alami di sana adalah suhu paling nyaman untuk orang Indonesia, karena nggak terlalu jauh berbeda. Gue ekspetasinya sih sok-sokan kostum tropis dengan celana pendek. Taunya di sana anginnya kenceng banget dan dingin (nanti dijelaskan kenapa dingin anginnya di bawah). Jadi walaupun udah mulai berubah cuaca, disarankan pakai celana panjang aja, tuh di foto kita juga keliatan turis banget karena pakai celana pendek sendiri. Mereka (orang lokal Beijing) pada pakai celana panjang semua, sekalinya pada pakai rok eh pakai stocking juga.

(Dijamin pasti norak kalau lihat yang kayak gini!)

Bagi yang suka dengan musim semi (karena di Indonesia nggak ada) dan pengen liat bunga sakura ala Jepang Korea, datengnya di awal April. Gue udah keabisan musim bunga, cuma dapet sisa-sisa bunga musim semi aja. Awalnya gue pikir bunga sakura itu tahan berbulan-bulan, eh taunya cuma sebentar aja. Dapetnya cuma bunga Tulip, itu pun udah mau rontok sebagian huhuhuhu. Tapi beruntung tetep dapet warna yang cantik, kayak foto di atas J .  Ini link untuk lihat musim bunga dan lokasinya: www.ebeijing.gov.cn/BeijingInformation/BeijingNewsUpdate/t1159808.htm

(Hari pertama ke Great Wall jalur Mu Tian Yu, pollen sedang banyak-banyaknya)

FYI, Beijing itu ternyata kota yang sangat polusi, jauh lebih parah dari Jakarta tingkatnya, karena polusi udaranya terdiri dari berbagai materi, selain dari kendaraan bermotor dan pabrik, udaranya bercampur debu (karena ternyata dulunya Beijing ini daerah padang gersang seperti daratan Amerika yang di film-film), dan ini nih yang paling parah pollen. Pollen itu adalah serbuk sari dari pohon-pohon di Beijing yang jumlahnya banyak banget, sekilas lucu kayak salju tipis, tapi nggak lucu kalau merusak pernafasan kita. Apalagi kalau nggak hujan. Beruntungnya hujan datang cuma sekali, di hari kedua gue di Beijing dan itu cukup untuk menurunkan pollen. Kayaknya ada apps untuk mengukur tingkat polusi di Beijing, karena ipar gue pernah pake dan nunjukin untuk tidak beraktivitas di luar karena kadar polusi sudah tinggi, ditandai dengan warna merah. Kalau kalian datang di bulan kedatangan gue ini, musim semi, harus banget bawa masker.

(Pemandangan hijau seperti ini ada di setiap sudut Beijing, dan juga… Yeaps! Bunga mawar di mana-mana!)

Beijing itu lagi giat-giatnya reboisasi, karena tadi itu alasannya dataran aslinya (dan mungkin sebagian besar dataran China) padang gersang, jadi susah air dan membuat orang China sangat terkenal joroknya terutama urusan kamar mandi/toilet). Nah reboisasi ini nggak cuma di gunung tapi di kota, jadi banyak taman atau hutan kota di Beijing. Dan jangan kaget kalau musim semi semua taman di Beijing ada HTMnya (tiket), kalau musim dingin gratis. Dengan adanya begitu banyak pohon di Beijing, membuat oksigen banyak dan udara pun menjadi sejuk. Sayangnya gue nggak tahu jenis pohon apa yang ditanam oleh pemerintah Beijing yang ternyata pohon-pohon itu menghasilkan pollen. Teori gue ada 2, pertama mungkin dipilih jenis pohon ini karena cepat tumbuh besar dan rimbun, teori kedua mungkin dengan adanya pollen lebih cepat penyebaran pohon dari pada harus nanem sendiri hehehehe.

2. Book Pesawat, Penginapan dan Visa

Tiket pesawat gue booking sangat mepet. 1 bulan sebelum berangkat, and lucky us dapet promo Malaysia Airlines, jadi berdua sama suami yang harusnya udah sekitar 11-12 juta PP jadinya cuma 9.66jt aja, sekali lagi itu harga berdua PP lhoo. Malaysia Airlines itu setara Garuda walaupun pelayanan mungkin masih di bawahnya, tapi pamor Malaysia Airlines memang lagi turun sejak kehilangan 2 pesawatnya, yang pertama hilang dan yang kedua jatuh ditembak. Hampir gw naik Xiamen airlines yang katanya budget airlines China, skalian pikirnya transit di kota Xiamen, pengalaman baru hehehe. Pucuk di cinta ulam pun tiba, di hari gue mo booking Xiamen eh Malaysia Airlines promo. Selain murah, secara pelayanan juga jauh lebih baik, dapet makan dan bagasi 30kg. Untuk pertama kalinya gue nggak mikir soal packing yang ketat. Nah soal takut, hmm gue kan punya Tuhan yang selalu jaga, mati hidup di tangan Dia kan J. Kalau kalian pesen dari jauh-jauh hari bisa dapet harga lebih murah dengan pesawat yang lebih baik lagi kayak SQ atau Singapore Airlines. Jadi nggak perlu mikir budget or no budget airlines.

(Suasana Nan Luo Go Xiang Hutong)

Maap untuk penginapan belum bisa share banyak, tapi berdasarkan banyak browsing di blog-blog, kayaknya asik dan murah tinggal di hostel di Hutong-Hutong. Hutong itu sebutan gang-gang kecil tua yang masih merawat bentuk aslinya kebudayaan kampung China.  Jadi as a backpacker murahnya dapet, atmosfir kebudayaannya dapet juga. Pengalaman kemarin gue nginep di apartemen kakak ipar yang kerjanya di kedutaan, apartemennya di Chaoyang District.
Jangan lupa cek paspor kalian aktif sampai kapan, jangan lewat dari 6 bulan sebelum berangkat ya karena paspor kalian udah nggak berlaku lagi dan nggak mungkin dapet visa. Visanya kalau kalian bisa urus sendiri mending urus sendiri total biayanya Rp 540.000,- perorang. Tapi urusnya maksimal 1 bulan sebelum berangkat ya. Gue udah buktiin kok kalau visa China itu adalah salah satu visa yang paling mudah didapatkan. Dan hanya 4 hari kerja sudah bisa di tangan (termasuk hari pertama itu pas dateng ngumpulin berkas). Walaupun sebagai pengalaman pertama urus visa deg-degan, apalagi minta visa S2 (visit keluarga, karena mo kunjungan ke ipar yang kerja di kedutaan China) ditolak jadinya visa turis (L). Suami yang masih satu Kartu Keluarga sama kakaknya (ipar gue) lolos visa S2. Nah ipar gue cerita “pacar” sodara suaminya aja bisa lolos visa S2, jadi kayaknya kantor visa China itu agak mood-mood-an soal lolosin visa. Tapi nggak papa kok karena ternyata nggak jauh beda antara visa S2 dan visa L. Oh iya, berkas yang harus disiapkan untuk visa turis:  Paspor yang masih berlaku, formulir aplikasi visa, fotokopi KTP 1 lembar, print out tiket pesawat PP, bukti reservasi penginapan (atau surat undangan berbahasa Inggris dari keluarga atau kerabat tempat menginap di sana, disertai alamat lengkap) dan 1 lembar foto. Fotonya ukuran 4x6 aja dengan latar putih dan langsung di temple di form. Berikut link untuk isi form online visa: https://www.visaforchina.org/JKT_EN/

3. Download Apps

Siapa bilang di sana ga bisa survive tanpa internet. Nih ada aplikasi-aplikasi keren yang gue udah buktiin berguna banget selama di sana karena OFFLINE, a.k.a bisa tetap berfungsi walaupun tanpa internet, tapi gue share juga yang harus online kok. Btw ini android ya, untuk IOS coba cari aja:


(Wujud aplikasi-aplikasi yang harus diunduh)

a. Baidu Browser
Khusus untuk yang bisa browsingan dan bisa berbahasa mandarin karena Google, Facebook, Twitter, Telegram dan beberapa apps lain ga bisa dipakai di sini. Berhubung gue ga bisa mandarin jadi BYE.
b.Explore Beijing Subway Map

(Lengkap banget dan sangat mudah digunakan)


Isinya peta online jalur metro atau MRTnya Beijing. Sangat ramah turis. Dan Metro Beijing pakai tulisan latin jadi kendaraan paling aman dan murah di Beijing.
c. Beijing Map Offline

(Contoh penjelasan di salah satu tempat wisata favorit Beijing)

Peta offline Beijing. GPS kita nyala kok di peta offline ini. Jadi nggak bakalan takut nyasar. Karena traffic di Beijing 2 arah, nggak kayak Singapore yang kadang-kadang ada 1 arah dan Bus linenya beda jurusan. Bedanya sama Indonesia mereka setir kiri, jadi kalo mo minggir bukan “Kiri Bang!”. Sukanya dari apps ini adalah panduan dari menu Directory dan pilih attractions, ada A-Z tempat yang kalian bisa kunjungi di Beijing disertai penjelasannya. Sangat lengkap karena diambil dari Wikipedia.
d. Beijing Travel Guide

(Walaupun masih banyakan tulisan China, tapi bagi yang pintar baca peta sangat berguna)

Gue lebih sering pake yang ini, lebih enak liatnya dan GPSnya oke banget akuratnya jadi nggak takut kesasar. Tapi kalau mau peta Beijing paling lengkap yang Cuma di Baidu. Yahh, tapi modal dua peta offline ini udah sangat membantu gue di Beijing.
e. China Offline Map Guide Hotels
Ini peta offline untuk kalian yang mau keluar kota selain Beijing. Tapi waktu di Tianjin, GPSnya nggak mau keluar atau memang tidak memungkinkan untuk muncul di apps ini. Btw Tianjin ini setengah jam dari Beijing dengan kereta cepat. Jam keberangkatan jangan khawatir ada banyak, tapi sekedar tips kalau mau pergi pulang dalam sehari mending beli tiket pulang sekalian. Harga kereta cepat dari Beijing ke Tianjin CNY 93.5 (Yuan).
f. Baidu Maps
Untuk kalian yang nggak jago mandarin tapi jago banget baca peta kayak gue harus banget download apps ini karena ini adalah peta terlengkapnya China termasuk Beijing. Tapi sayangnya karena gue memang tidak berencana online di sana jadi Baidu mapsnya nggak kepake sama sekali. Mungkin offline nya ada tapi karena pake tulisan china, jadi gue nggak ngerti hehehe.
g. Waygo
Nggak bisa mandarin? Jangan takut karena ada apps ini. Untuk tulisan di menu, besar, pokoknya bukan yang piyik-piyik kayak di buku atau Koran, dia bisa baca. Bukan literary bener sih, tapi basic meaningnya at least kita jadi tahu. Mungkin kayak awal-awal Google translate gituu. Mau pesen makan, mau tahu jurusan jadi nggak usah pusing lagi. Apps ini Offline lagi. Kita jadi jago baca tulisan mandarin dalam sekejap.
h. Hanping Chinese Dictionary


Sebagai pelengkap lagi kalau nggak bisa mandarin adalah apps ini. Dia akan bantu menerjemahkan bahasa Inggris ke mandarin plus penulisan plus cara melafalkannya keren kann. Dan lagi-lagi apps sekeren ini offline. Tapi perkata ya, kalau mau cari dua suku kata tinggal scroll ke bawah. Contohnya mau tahu bahasa mandarin bebek peking, ketik aja “Duck”, lalu enter dan scroll ke bawah deh cari padanan kata “Duck” sampai ketemu “Duck Pecking”.

4. Bikin Itinerary dan Cari Info Free Walk Tour
Karena selama di sana biaya dan akomodasi ditanggung ipar, jadi gue yang biasanya bikin itinerary sedetail mungkin jadi bikinnya sesimple mungkin. In case kalau kalian ada yang bernasib sama dengan gue, itinerary tetap harus dibuat walaupun kalian ditanggung, karena kalian pasti ditanya maunya ke mana saja, jadi tetap harus browsing-browsing tempat-tempat layak kunjung di Beijing. Dibuat sesederhana mungkin supaya fleksibel bisa ditukar ke hari lainnya. Gue bikin untuk  7 hari full di sana, berikut sekilas itinerary sederhana ala gue (oiya karena gue mupeng banget pengen liat bunga sakura dan saudara-saudaranya jadi itinerary gue taman semua, pada akhirnya nggak kesampaian semua karena nggak sempat euy waktunya):

Day 1, Sunday
Yuyuantan Park – Cherry Blossoms flowers
Summer Palace
Fragrant Hills Park
Bird Nest & The Cube -olimpiade

Day 2, Monday
Former residence of Soong Ching Ling – Crab Apple Flowers
Beijing Botanical Garden – Peach Blossoms Flowers
Old Summer Palace
Forbidden City / Tiananmen Square / National Museum

Day 3, Tuesday
Drum Tower and Bell Tower
Hutong : south Gong and Drum Lane (NanLuogo Xiang)
Lama Temple
Zhongsan Park – Tulip
Temple of Heaven
Beihai Park
Wang Fujing Shopping Street & Hawker street food
Donghuamen Night Market

Day 4, Wednesday
The Hutong free tour at 5 pm-8pm
Jinshanling Great wall – the best view- quiet- cable car /
Badaling Creative Wall – the best facilities, cable car, most crowded /
Mutianyu Great Wall the most popular and the easiest
Chaoyang Acrobatic Theater

Day 5, Thursday
798 Art Zone
Tianjin
Tianjin Eye

Day 6 Friday
Jie Fang Lu, “Wallstreet Tianjin”
Porcelain House
Back to Beijing from Tianjin
Panjiayuan Market
Nginep di rumah saudara yang lain

Day 7 Saturday
San Li Tun Bar District

(Yang distabilo yang berhasil dikunjungi)

Soal Free Walk Tour, Sayangnya gue gagal ngejer yang ini (Free Walk Tour) karena liburannya semi backpacker-semi dibayarin jadi nggak bisa bikin schedule sendiri. Tapi sama kayak di negeri-negeri lain Free Walking Tour pasti ada (gue pernahnya yang di Singapore – Chinatown). Enaknya selain gretongan, kalian bisa ketemu orang baru, dan kisah sejarah asli daerah itu yang orang lain/tur lain nggak bisa kasih. Rasanya kalian jadi pintar dari pada turis-turis yang bisanya foto-foto aja tapi nggak tahu makna yang mereka foto apa.
Tips kalau kalian nggak bisa online atau telpon di sana adalah dengan cara email untuk mendaftar diri kalian dari sini. Catat atau print info penting. Gue sebenernya niat banget ampe print semua info mereka. Ini link salah satunya: www.beijingwalking.com . Banyak pilihan yang lain kok tinggal googling dengan kata kunci: Free Walking Tour Beijing.

5. Barang-Barang yang harus Dibawa

a. Tisu Basah dan Tisu Biasa
Gue bukan tipe perempuan yang membawa tisu ke mana-mana, apalagi yang namanya tisu basah. Tapi ke Beijing atau daerah China lainnya sepertinya HARUS bawa tisu basah dan kering atau biasa. toilet di tempat umum sangat jorok. Di daerah ekspatriat atau mall bagus bersih kalau pagi, di kala malam mau sebagus dan sekeren apapun tetap jorok. Jadi sedia tisu basah, dan selalu pilih toilet jongkok kalau ada.
b. Payung, Topi, Sunblock
Ketiganya dibawa di saat musim panas dan musim semi karena kemungkinan hujan lebih besar dan karena banyak kegiatan outdoor jadi harus pakai sunblock.
c. Masker
Seperti yang sudah dijelaskan tentang pollen jadi jangan lupa bawa masker. Tapi ada alasan lain juga. Entah memang beberapa orang Beijing bau badan atau kebetulan waktu gue ke sana sedang cukup panas dan membuat orang-orang sana berkeringat dan berbau badan hampir sama dengan orang India di Singapura. So, masker berguna juga untuk alasan ini.
d. Obat Pribadi
Kalau punya sakit tertentu harus bawa karena di China dengan persoalan bahasa kita akan kesulitan menemukan obat. Selain obat, bawa vitamin, dan kalau gue pribadi bawa Antangin atau Tolak Angin dan minyak kayu putih. Karena anginnya nggak ada ampun, sampai masuk angin beberapa kali.
e. Bolpen
Terutama untuk newbie ke luar negeri, bolpen sangat penting untuk mengisi Kartu Imigrasi Negara Tujuan kedatangan saat kita mau sampai di negeri tujuan dan waktu pulang mengisi form Bea Cukai. Dari pada ribet pinjem orang, lebih baik kita bawa sendiri.
f. Power Bank
Karena kita akan banyak di jalan jadi bawalah power bank, mengenai colokan di Beijing tidak usah khawatir karena jenis colokannya sama dengan di Indonesia. Tips kalau mau bawa power bank, bawalah yang ada ukuran kapasitasnya, misalnya 6000mAH. Pengalaman pribadi dari Jakarta-Kuala Lumpur-Beijing tidak ada masalah dengan power bank ini. Tapi dari Beijing mau masuk pesawat, salah satu power bank gue disita karena tidak ada ukuran kapasitasnya. Bahkan sempat dicurigai petugas bandara karena gue sampai harus dicek 2 kali. Kalian nggak mau ketinggalan pesawat karena pemeriksaan yang ribet kan? Jadi sebaiknya simpan power bank dan hardisk di bagasi saja. FYI, petugas bandara Beijing emang terkenal agak ribet, jadi jangan macem-macem.

6. Cari rate Yuan ke Rupiah

Kalau ini harus rajin dan pakai skill menaksir kapan rupiah kuat dan lemah, tapi tenang aja nggak bakal jauh-jauh beda sih untuk jumlah yang dibawa backpacker, lain cerita kalau ke sana memang mau belanja. Tapi kalau mau belanja di Beijing agak rugi harganya sama aja atau lebih mahal dari online shop di Indonesia. Kalaupun ngotot pengen beli di Beijing, harus nawar sekitar 80-90% itupun harus dengan muka tebel nahan omelan mereka. Beijing mungkin kota paling mahalnya China. Kalau barang-barang murah di China Selatan seperti Quanzhou. Gue aja beli oleh-oleh pakai online shop mereka dibantu ipar, karena pakai tulisan china, lebih murah tapi nggak murah-murah amat. Mungkin lebih mahal dari oleh-oleh souvenirnya Singapur.
Katanya sih penukaran valas yang paling bagus di VIP Menteng itu tapi gue nggak pernah kesampaian ke sana karna dulu masih kerja, sedang mereka bukanya pas jam kantor aja. Tapi untuk perbandingan bisa tanya rate/kurs sama mereka di www.vip.co.id . Trus denger-denger ngantrinya puanjang. Jadi langganan gue Empat Delta di mall Grand Indonesia dan Lotte Shopping Mall karena mereka buka sabtu minggu. Tapi karena kemaren kepepet H-1 baru nuker di mall Giant Bekasi (jangan pernah dicontoh), rate yang harusnya Rp 2.030,-/Yuan jadi Rp 2.050,-/Yuan.
Sekedar saran cari money changer yang terkenal dan pasti aja karena ternyata Yuan yang CNY 100 itu banyak palsunya. Pengalaman gue selama di sana mereka selalu ngecek uang 100 Yuan gue. Dan pernah denger cerita dari ipar ada orang yang apes nukerin Yuan dari Indonesia sebagian besar palsu.

Itu dia persiapan yang harus kamu lakukan sebelum ke Beijing. Panjang yaa, tapi tenang masih ada lagi yang akan gue share, soal kebudayaan Beijing dan tempat-tempat yang gue kunjungi selama di sana. Kalau ada pertanyaan langsung ke comment di bawah, gue usahain bisa jawab.



Berlibur di Belakang Rumah - Curug Ciherang, Jonggol

       
Love Birds
   
         Sebenernya nggak persis di belakang rumah sih letak Curug Ciherang ini, tapi karena gue tinggalnya di ujungnya Jonggol (berbatas dengan Cileungsi, anak sini pasti tau gue tinggal di mana) jadi gue berhak bilang kalau Curug Ciherang letaknya di belakang rumah gue. Hehehehe.

"Kolam Renang" "Belakang Rumah"

         Nah nyatanya dari rumah gue ke sana berjarak sekitar 1 jam setengah kalau naik mobil, 1 jam kalau naik motor. Gue udah tinggal di Jonggol hampir 2 tahun tapi baru ke sini sekarang ini (libur lebaran kemarin persis di lebaran keduanya). Tapi nggak papa dari pada nggak pernah sama sekali kan. Setahun lalu gue sama Muu pernahnya naik ke Gunung Batu (Gunung pertama yang gue daki sampai puncak, eh kalau tinggi nggak bisa dibilang gunung sih tapi bukit hehehe). Sama pernah lewat jalur desa .... sampai Puncak, keluarnya di daerah Ciloto. Jadi pantes dibilang jalur Puncak 2 karena daerah Ciloto biasanya udah bebas macet, kecuali arah Jakarta kalau pas libur.
          
          Sepanjang perjalanan ke Puncak dulu itu, gue liat banyak banget pemandangan seru, kebun teh, hutan lindung, dan ada sekitar 5 curug yang gue lewatin. Buanyak banget kan potensi wisata Jonggol ini. Nah Gunung Batu Jonggol itu letaknya di tengah-tengah. Kalau Curug Ciherang ini sekitar 10-15 menit dari pertigaan mau ke Gunung Batu Jonggol dari arah Jonggol. 

        Karena lokasi paling dekat (Curug pertama dari beberapa Curug yang berjarak tidak terlalu jauh) jadinya dadakan keluarga gue yang dateng ke rumah, kita ajakin ke sana. Curug ini sangat ramah keluarga, baik anak kecil dan orang tua. Karena selain indah pemandangannya, tapi juga tidak dalam dan jarak dari tempat parkir ke curug tidak terlalu jauh.

        Dari sebelum alun-alun jonggol belok kanan. dan lurus saja sampai ketemu pertigaan. kalau lurus ke Citeureup/Cibinong dan kalau ke kiri ke Curug Ciherang/Gunung Batu/ Puncak. Setelah belok kiri ketemu pertigaan kiri ke Gunung Batu, lurus ke Curug Ciherang/Puncak. Lurus saja dari sana. Kalau sudah ketemu tembok pembatas di kiri dan jalann menanjak sudah dekat tuh. Pintu masuknya sangat gampang karena ada plang besar sekali di ujung tanjakan tadi dan letaknya seperti pertigaan, ke kiri Ke Puncak, ke kanan langsung Curug Ciherang.

          Jalan masuknya sendiri ada 2, begitu bayar tiket seorang Rp 15.000,- belok kiri (atas) akan ketemu villa dan outbond. Trek ini lebih panjang dan menantang tapi dapat pemandangan yang indah seperti foto di bawah.

Pemandangan Jonggol

          Bahkan ada rumah pohonnya di atas trek tertinggi dari jalur ini. Dan di sini bisa berfoto ria dengan membayar Rp 2.000,-. Gue kurang tau trek ini berapa panjang karena gue lewat trek yang pendek, yaitu trek bawah. Ke sini justru lewat Curugnya tapi nggak sampai villa jalannya, karena mobil diparkir di trek yang pendek.

Ada jembatan ke rumah pohon, bawahnya jurang, seruuu!

Rumah pohon dari trek bawah, keren kannn!!

           Trek yang satu lagi lurus aja sampai sedikit melewati sungai kecil ala-ala off-road dan ketemu beberapa warung. Karena gue perginya pagi dari jam 7 di rumah dan sampai sekitar jam setengah 9. Cuaca masih bagus banget matahari belum naik dan belum ada pengunjung ke sana. Ada trek ke atas tapi sudah ada tangga batu jadi orang tua gue yang udah cukup umur walaupun pelan-pelan sampai juga dan terbayar dengan pemandangan air terjun yang berundak-undak, sangat indah. Keputusan kami lewat jalur bawah sangat tepat.

Spot dari Kolam Kedua bersama keluarga

           
         Sekitar ada 4 atau 5 kolam dari berlapis-lapis air terjun seperti foto di atas yang bisa kita pakai berendam. Masing-masing kolam unik dan berbeda.

Salah satu sisi kolam pertama
Kolam pertama ada Hammock-nya, Instagram spot sepertinya
Salah satu sisi kolam kedua
Kolam keempat
Kolam Kelima di balik batu, kolam yang paling tinggi. Hey lihat gue bisa nyentuh pelanginyaa!
   
          Kolam yang ketiga mungkin kolam yang paling nyaman, karena bisa merasakan dipijit oleh air terjun, sayang gue malah nggak sempet ke sana ataupun fotoin. Kelima spot kolam itu di satu lokasi lho, dengan mengikuti struktur jatuhnya air terjun di lima titik kolam tersebut. Kelimanya tidak dalam hanya perlu berhati-hati dengan dasar kolam yang merupakan bebatuan. Kolam kelima karena mendapat air terjun paling tinggi jadi angin bercampur air sangat deras menerpa muka sampai susah untuk menikmati berada di sana. Ditambah air yang sangat dingin. Tapi dari kolam ini kita bisa melihat langsung air keluar dari batu-batu di samping curug, inilah mata air yang sesungguhnya.

          Kami datang di lebaran kedua, karena takut masih banyak pedagang yang tutup jadi kita bawa bekal sendiri. Pas di sana ternyata ada beberapa warung yang buka, bahkan karena masih kepagian datangnya, di loket nggak dimintain tiket, tapi sama orang warung dimintain tiket masuk, enaknya sih nggak bayar parkir lagi karena udah bayar sama orang warung. Di dalam ada penjual tahu sumedang dan gemblong, jadi nggak bakal khawatir kelaparan di sana. Ruang ganti pun banyak, di area curug ada, area warung juga ada, semua biayanya sama Rp 2.000,-. Tapi masih sedih sih, karena di sana banyak tong sampah tapi orang masih banyak yang buang sampah sembarangan. 

          Setengah-satu jam kedatangan kami, baru ada rombongan satu keluarga datang. Entah enggan turun karena kami menguasai semua kolam, atau memang belum mau turun, awalnya mereka hanya menonton kami. Tapi setengah jam kemudian mereka bergabung bersama kami masuk ke kolam juga. dan 2 jam kemudian suasana semakin ramai. Beruntung kami datang pagi jadi sempat merasakan kolam sendirian serasa punya pribadi.

        Jadi ngapain pergi liburan di tempat jauh kalau yang di sekitar kotamu belum dieksplorasi. Jonggol masih di pinggiran Jakarta lho!


Wednesday, June 29, 2016

MENCAIRKAN DANA JHT BPJS KETENAGAKERJAAN VIA EKLAIM 2016


Sekarang pemerintah memudahkan pencairan BPJS Ketenagakerjaan yang dulunya peraturannya 5 tahun setelah resign baru bisa mencairkan sekarang, sebulan sudah keluar dari perusahaan uang bisa ditunaikan langsung. Seperti cerita gue kemarin kalau gue baru aja keluar dari perusahaan dan belum punya rencana untuk bekerja dalam waktu dekat, jadi kami berdua (suami istri) sepakat untuk mencairkan dana JHT (Jaminan Hari Tua) punya gue.

        Ternyata mudah kalau kita tahu aturannya, tapi agak ribet kalau tidak tahu aturannya. Nah kalau kalian berniat untuk mencairkan dan baca blog gue ini berarti gue asumsikan kalian melek internet dan sebaiknya menggunakan jalur yang gue gunakan, yakni jalur internet. Karena ada dua jalur untuk mencairkan JHT. Pertama manual, kedua eklaim atau melalui internet. Tapi kalau kalian masih merasa gaptek dan ribet urusan internet berarti silahkan gunakan jalur manual yang berarti kalian harus antre dari jam 5 pagi (Yeap!) hanya untuk ambil antrian (Yeap! Yeap!) dan masih harus menunggu sampai kantor BPJS ketenagakerjaan buka jam 8 – 8.30an (Bulan puasa) dannnn…. masih harus menunggu lagi nama kita dipanggil (gue yang lewat internet aja 2,5 jam baru dipanggil)  dan itupun kalau berkas kita benar semua baru bisa diproses.

Berikut pengalaman gue, dan itu pun gue udah dibimbing (diberi petunjuk) sama HRD gue. Karena PD udah dikasi tuntunan gue pikir ah gampang jadi gue yang biasanya apa-apa cek internet cara ini itu, kali ini gue pergi tanpa browsing soal cairin dana JHT. Bener-bener jangan diikutin! Karena petunjuk dari HRD pun tidak selengkap pengalaman dari cerita orang yang mencairkan sendiri. Makanya gue share supaya kalian tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang gue lakukan.

Pertama-tama gue catet tuntunan dari HRD gue, simak ya:
1. Ke kantor Dinas Ketenagakerjaan, bawa:
·  surat untuk BPJS Ketenagakerjaan yang dari kantor minta dilegalisir di Dinas Ketenagakerjaan.
·  Surat untuk Dinas Ketenagakerjaan dari kantor
·      Surat rekomendasi Kantor
·    *Ketiga surat di atas gue dapatkan dari kantor secara bersamaan dalam satu amplop ketika gue resign
2. Ke kantor BPJS Ketenagakerjaan di mana saja, bawa:
·    Surat untuk BPJS Ketenagakerjaan yang sudah dilegalisir Dinas Ketenagakerjaan
·         Kartu Asli Jamsostek
·         Buku tabungan sendiri, Bank apa saja boleh

Gue kerja di Cikarang, karena Cikarang bagian dari Bekasi gue pikir gue mau ke Dinas Ketenagakerjaan kota Bekasi, biar langsung deket dan karena gue pikir prosesnya ‘ah cepet’, cairin JHTnya di BPJS Ketenagakerjaan kota Bekasi. Untung gue nanya HRD gue karena asumsi gue ternyata salah. Memang cikarang daerah Bekasi, tapi bukan daerah kota Bekasi, jadi maksudnya Cikarang itu bagian dari Kabupaten Bekasi. Dinas Ketenagakerjaannya berarti di daerah Delta Mas, Cikarang yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi. Jadi tips pertama kalian harus pergi ke Dinas Ketenagakerjaan di daerah kalian berada dan jangan sampai salah asumsi. Kota Bekasi beda dengan Kabupaten Bekasi. Masih bingung? Contoh lagi deh kalau kalian kerja di daerah kabupaten Bandung jangan pergi ke Dinas Ketenagakerjaan "kota"  Bandung, tapi perginya ke Dinas Ketenagakerjaan "kabupaten" Bandung.

       Kalau ngeliat tuntunan HRD gue,  wih gampang ya sehari kelar nih. Dengan pedenya gue tanggal 17 Juni 2016, ke kantor Dinas Ketenagakerjaan kabupaten Bekasi yang ada di Delta Mas hanya berbekal berkas di atas. Begitu sampe, di kaca loket udah ada tulisan : Pencairan JHT memerlukan fotokopi KTP, Fotokopi kartu BPJS Ketenagakerjaan (kalau gue masih pakai kartu Jamsostek), dan fotokopi Paklaring 2 lembar. Widih, apa pula itu Paklaring??? Malu bertanya tersesatlah engkau, jadi nanya-nanya deh gue Paklaring itu apa sih Bu? Dari penjelasan yang agak ribet singkatnya Paklaring itu Surat Rekomendasi Kerja. Awalnya gue panic karena  nggak tau Paklaring itu apa, kedua gue nggak fotokopi semua berkas gue. Untungnya di situ ada koperasi dan menyediakan jasa fotokopi, tapi gue nggak tahu apakah semua kantor Dinas Ketenagakerjaan ada tempat fotokopinya. Setelah gue fotokopi Paklaring 2 lembar dan KTP dan Kartu Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan, ternyata ibu adminnya bilang fotokopi KTP dan kartu Jamsostek-nya masing-masing 2 lembar, dan surat untuk BPJS Ketenagakerjaan 1 atau 2 lembar  dan balik lagi deh gue ke kang fotokopi. Jadi tips ke-2, jangan segan-segan fotokopi semua berkas termasuk KTP yang banyak.

            Nah ternyata yang dilegalisir pun bukan surat untuk BPJS Ketenagakerjaan tapi Paklaring dan Surat untuk Dinas Ketenagakerjaan itu. Itupun gue sendiri yang harus minta tanda tangan orang TU (Tata Usaha) Dinas Ketenagakerjaan. Dan begitu dilegalisir lagi sama bagian loket, gue disuruh masuk dan ditagih Rp 10.000,-. Nggak kaget sih karena udah dikasih tau sama HRD gue, untungnya gue udah siapin. Gue nggak tau ya itu resmi atau enggak yang jelas gue tidak menerima tanda terima. Jadi tips ke-3 siapkan uang receh untuk biaya-biaya tak terduga dan parkir.

   Sebagian berkas dia ambil untuk administrasi sisanya dikembalikan ke kita untuk dibawa ke BPJS Ketenagakerjaan. Pihak mereka pun tidak kasih tips apapun untuk ke BPJS Ketenagakerjaan, tapi nanya aja mau ke BPJS mana. Karena tadinya gue mau ke BPJS Ketenagakerjaan yang di Cikarang, Jababeka, kata mereka karena masih di kota yang sama gampang prosesnya. Jadi ya di kepala gue ini semua gampang.

         Bergegaslah gue ke Jababeka dan sampai di sana banyak orang sudah menunggu di kursi, gue disamperin Pak Satpam dan bilang mau apa? Gue bilang aja mau cairin JHT. Dia bilang nggak bisa. Waktu itu gue sampai sana sekitar jam 10-11an siang. Katanya kalau mau manual bulan September, itupun pencairan 7 hari kerja. Kalau mau lewat online dan dikasihlah gue kertas (di bawah foto kertasnya). Yah gue pikir susah-susah ke sini taunya nggak bisa. Jadi gue nggak tau ya tiap daerah punya regulasi yang berbeda atau hanya di sana aja yang rese dan nggak mau nerima manual. Btw di sana ada mesin komputer sepertinya untuk yang mau daftar online. Gue mau coba tapi ternyata harus scan data-data, jadi sama aja donk mending ngerjain ini di rumah. Dengan dongkol gue pulang.

              Gue pulangnya ke rumah orang tua gue (Tanggal 20 Juni 2016) yang di Pamulang karena lengkap printer, fotokopi, scanner, internet ada semua. Itu perlengkapan yang gue butuhin untuk eklaim BPJS Ketenagakerjaan. Gue ngerjainnya malam. Sampai di rumah gue ikutin semua prosedur eklaim yang ada di gambar bawah.

Sangat membantu kita tuntunan dari BPJS Ketenagakerjaan


Email pertama setelah berhasil kirim berkas eklaim

Dan setelah upload berkas selesai dapet email Dr BPJS Ketenagakerjaan seperti foto di atas. Tapi kali ini karena udah males ke BPJS Ketenagakerjaan di Jababeka gue milih yang deket rumah Pamulang, jadi di BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Selatan, lokasinya deket pintu masuk utama Gading Serpong. Gedungnya ijo-ijo gitu. Gue nekad sebenernya, harusnya nggak papa sih karena JHT bisa dicairkan di kantor BPJS di mana saja. Cuma parno gara-gara omongan petugas Dinas Ketenagakerjaan yang bilang lebih mudah di BPJS yang sedaerah kantor.

Enaknya e-klaim, dapat dipastikan jika kalian mendapat email konfirmasi lagi setelah email pertama dalam hitungan 1 hari paling lambat jam 19.00 besoknya, artinya berkas kalian lolos. Kalau manual mah belum tentu dan bisa disuruh pulang lagi kalau salah atau kurang bawa berkas, apes deh. Mending kalau deket rumah kantornya, lha kalau jauh kan males banget antri nomor lagi dari jam 5 pagi, karena jam 6 udah abis biasanya untuk 30-40 nomor saja. Gue lihat sendiri banyak yang disuruh pulang kalau berkas nggak lengkap. 

Ceritanya nih gue nggak yakin sama e-klaim, jadi besoknya tanggal 21 Juni 2016, sambil gue mau ngurus pindah KTP di Serpong postingan lain ya ceritanya) dan gagal akhirnya sekalian ditemenin bokap di sana. Dapatlah cerita kalau nggak bisa manual itu karena harus antri ambil nomor dari jam 5 pagi, karena satpamnya udah buka antrian jam 6 tapi udah dijamin abis. Mungkin kalian bertanya-tanya apakah orang-orang yang resign sebanyak itu, mungkin ya, tapi penjelasan logisnya karena aturan ini baru berlangsung setahun belakangan jadi yang tadinya mau nunggu 5 tahun karena sekarang udah bisa cair jadi pada numpuk deh mau nyairin JHT mereka. Mudah-mudahan ke depannya tidak seribet ini. Tapi kalau eklaim gue jamin nggak kok, asal semua berkas lengkap dan benar. Sehari aja cukup.

Akhirnya gue pulang lagi dengan tangan hampa karena apa daya emailnya belum datang jadi gue nggak bisa juga urus di hari itu. Nah gue baru dapat email konfirmasi yang kedua itu sore yang sama jam 4-an. Berikut emailnya:

Setelah dapat email ini berarti kalian sudah bisa ke kantor BPJS tapi jangan lupa isis dan print Form F5-nya

Jadi gue besok paginya berangkat lagi ke BPJS Ketenagakerjaan Tangerang Selatan. Awalnya gue pikir eklaim enak gitu,  nggak usah antri, tapi baca dari emailnya ternyata tetep harus ambil nomor antrian, makanya gue parno lagi karena denger yang dateng dari jam 5. Tapi otak gue masih waras, jadi gue nyampe sana pas jam 8. Walaupun katanya bukanya jam 8.30. Dari luar nampak sepi, satpam cek berkas gue dan gue dikasih form yang harus diisi dan dikasi materai.  

Dang! Gue sih udah feeling ada materai tapi pas ke kantor pos abis (kebetulan juga gue tipe yang di dompet selalu ada materai). Si satpam nunjuk ke warung persis depan kantor BPJS, kayaknya mereka udah biasa tahu pasti ada yang nggak bawa materai jadi keuntungan buat mereka. Belilah gue materai 6000 seharga Rp 8.000,-. Tadinya gue dikasih form F5, pas gue isi gue pikir kok sama dengan F5 yang udah gue isi di eklaim dan gue print, gue bilang ke satpam dan dia cek iya bener sama jadi gue nggak perlu isi form F5 manual. Setelah ngumpulin form bermaterai, gue nggak dikasih nomor antrian  apapun cuma disuruh masuk. Dan Eng! Ing! Eng! Di dalem udah penuh orang. Mereka asli niat banget ya yang pakai jalur manual, nunggu dari pagi buta gitu. Berkas gue ditaro di salah satu meja dan gue disuruh duduk. Tips ke-4 jangan lupa bawa materai dan bolpen untuk isi form dan tanda tangan.

Singkat cerita gue dari jam 8 itu baru dipanggil jam 10.30. Dua jam setengah mati gaya jadi sepertinya tidak ada nomor antrian, entah gimana cara mereka mengurutkan panggilan. Jadi Tips ke-5 adalah pastikan HP kalian baterainya penuh, kuota internet masih banyak (Ada tulisan WiFi tapi nggak ketemu tuh gue sinyalnya), atau bawa buku buat dibaca, apapun yang bisa bikin kalian nggak mati gaya.

Tapi masalah belum selesai, setelah nama gue dipanggil gue serahin berkas semuanya lengkap, oya dari yang HRD gue bilang ada satu yang dia nggak sebutin selain KTP adalah KK asli. Jadi pas dateng setelah berkas eklaim berhasil, kalian harus bawa berkas aslinya seperti surat-surat yang dilegalisir, KTP, KK dan buku Tabungan. Gue hampir punya 3 masalah, gue akan share karena siapa tahu kalian punya masalah yang sama dengan gue. Masalah pertama, di hari sebelumnya gue lagi urus pindah KTP, dan takut banget KTP gue dicabut, kalau dicabut gue nggak bisa urus BPJS Ketenagakerjaan. Tapi gue mikir kalaupun dicabut gue akan minta surat pengganti KTP yang dilegalisir Disdukcapil (Dinas Ketenagakerjaan dan Catatan Sipil). Masalah pertama selesai karena gue udah e-KTP jadi KTPnya nggak dicabut. Tapi muncul masalah kedua, karena nama gue di KK gue yang lama dicoret. Gue nggak hilang akal, gue minta fotokopi KK gue dilegalisir, gue bilang ke petugasnya gue butuh itu untuk cairin JHT di BPJS. Katanya bisa, tapi nunggu KK gue yang dicoret keluar baru gue bisa minta legalisir di loket yang berbeda. Masalah kedua selesai setelah petugas BPJS bener nanya di mana yang asli, gue bilang aja ini kan udah dilegalisir jadi kan sama aja dengan yang asli. Contreng masalah kedua. Nah masalah ketiga nih yang agak ribet. Karena buku tabungan yang gue scan dan gue bawa itu CIMB NIAGA. 

Jadi ceritanya setahun atau 6 bulan ini terjadi pergantian nomor rekening di semua nomor rekening CIMB  NIAGA dan itu tidak tercetak di buku tabungan. Jadi kalau kalian mengalami hal yang sama dengan gue, kalian harus ke bank dan minta surat keterangan kalau nomor rekeningnya berubah. Tapi itu sebenernya lebih ribet sih. Untung si mbak yang layanin gue ternyata nggak terlalu ribet dan nggak minta gue pulang, dia cuma minta print screen internet banking gue yang membuktikan nomor rekening gue berubah (ada dua nomor rekening di e-banking CIMB CLICKS gue) dan email print screen itu ke email dia. Tralaaa!!! Tuh kan gue bilang apa harus punya kuota internet banyak, berguna juga untuk ini. Selesai deh ketiga masalah gue dan keluarlah klaim gue, dalam waktu 24 jam-7 hari JHT gue yang lumayan akan ditransfer ke rekening gue. Tips ke-6 adalah pastikan berkas kalian itu tidak dalam proses pergantian kayak gue.

Kalau nggak salah dalam 2 hari udah masuk tuh, malah jumlahnya lebih gede dari yang mbaknya bilang ke gue. Puji Tuhan. 


Tips-tips Lain:
1. Mungkin ada yang nanya, abis baca postingan ini berarti disambil aja atau sebelum ke Dinas Ketenagakerjaan bikin eklaim dulu biar bisa dalam satu hari ke BPJSnya, nah kalau menurut gue jangan. Tetep ikutin prosedurnya dari Dinas Ketenagakerjaan dulu karena yang di scan berkasnya adalah yang udah dilegalisir.
2. Total hari yang gue habiskan untuk mengurus BPJS Ketenagakerjaan adalah 1 hari di Dinas Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan, 1 hari bikin eklaim BPJS Ketenagakerjaan, 1 hari di BPJS Ketenagakerjaan dan 1 hari di BPJS Ketenagakerjaan lagi, jadi 4 hari kerja. Nah kalau gue tahu dari awal gimana prosedur yang benar dan berkas semua lancar mungkin bisa 2 hari aja, kalau pagi setelah di Dinas Ketenagakerjaan gue langsung bikin eklaim dan mudah-mudahan langsung dapat email balasan di hari yang sama atau besok paginya. Dan Hari kedua tinggal urus di BPJS Ketenagakerjaan dengan bawa eklaim. Tapi kalau nggak buru-buru standarnya 3 hari

3. Kalau nggak salah JHT mungkin bisa cash tapi ada batasnya. Di atas batas itu harus ditransfer. Tapi mungkin kalau via eklaim sudah pasti harus ditransfer karena syaratnya harus ada scan rekening buku tabungan

Tuesday, June 21, 2016

The new Hayalkoe



Bulan April kemarin baru aja resign, rencana utama adalah pengen nulis lagi dan dimulai dari blog ini diaktifkan. Nah kemarin mengalami berbagai pengalaman yang guateell banget pengen dishare ke temen-temen semua. Mulai dari trip ke Beijing, proses ganti KTP, sampai "serunya" nyairin JHT-nya BPJS Ketenagakerjaan. So nantikan di postingan-postingan selanjutnya yaaa.

Btw Pi, itu kependekan dari Princess of Imajiner, nama sayang dari suami tercinta. Kami nggak mau kayak pasangan pada umumnya yang panggilan kesayangannya umum, entar sama-sama nengok lagi kalau dipanggil hehehehe. Panggilan semacam Yank, Say, Hon, dsb. Jadi masing-masing dari kami memanggil nama yang kami ciptain sendiri. Pertama dia dulu yang sebutin nama Pi, menurut gw ini sweet banget buat gue yang tukang ngayalll, karena buat dia gue adalah Putri Imajinasinya. Dan gue akan buktiin ke dia melalui blog dan karya-karya gue. Nah setelah itu tugas gue bikin nama buat dia, dan..... (drum roll*) gue manggil dia Muu. Ini aseli kreatif banget artinya, apalagi kalau orang nanya. Muu itu adalah kependekan dariiii..... "Kamuuuuu"...., jayus sekaligus tercengang ya, orang yang ngakunya kreatif ini bikin nama sesimple itu. Tapi nama itu udah gue siapin jauh sebelum ketemu sama Raymond, suami kesayangan gue ini.

(Awal pacaran)
Kenapa gue jelasin semua ini karena nama Pi dan Muu akan sering muncul. Dan inilah wajah baru dari Hayalkoe. Petualangan sebagai seorang istri yang tentunya masih penuh dengan Imajinasi dan gue akan share keseruan berumah tangga. Tips dan pengalaman hidup gue dalam memproses kehidupan akan gue share juga di blog ini. Ide konsep blog ini pun datang dari suami gue ini. Makasih ya My Muu!

So, nantikan ya wajah baru Hayalkoe. Dan doakan supaya gue bisa menyelesaikan dan menerbitkan novel lagi. Memberi makan pada yang lapar pada rasa dan cerita.

Bless you!


Pi


Wednesday, June 08, 2016

Imajiner is back!

Dear Kawan,

120 purnama sudah terlewati
Membeku dalam pikir dan kata
Namun di dalam perjalanannya
Telah meresapi segala rasa dan asa
Kini siap melepas untuk berbagi
Segala yang terhilang dan yang tak terdeteksi
Oleh sang semesta ini













Imajiner
Juni 2006 - Juni 2016 

Wednesday, August 20, 2014

RIndu

Rindu sekali padamu
Mencumbu bayanganmu
Menari lagi bersamamu
Menginspirasi mereka yang haus
Mengenyangkan mereka yang kering
Dunia yang baru ini
Dunia tanpa kehadiran kita
Mari berkolaborasi lagi
Menciptakan anak-anak kita yang sungguh hidup
di dalam duniamu
Hai Khayalan



-Imajiner-
20/8/14

Monday, November 14, 2011

Be you or never

Mengenal diri sendiri itu penting ga? Jawab sendiri. Dan lagi-lagi daya jawab kita tergantung dari pengenalan diri kita sendiri. Kenal ga? Tahu ga? Apa sih yang lo suka? Apa yang lo paling ga suka?
Menurut gue pribadi sangat penting. Tapi bukan tolak ukur mutlak.
Karena ukurannya tetap melalui Tuhan sebagai gambaran diri paling utuh dan panutan sempurna.
Mereka yang disebut New ages, karena tidak melibatkan Tuhan dalam proses mengenal diri mereka. Itu baru salah.
Mengenal diri sendiri memiliki titik terpenting saat kita mau berubah untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik, dan semuanya itu tentunya dimulai dari kata
-mau-

GBU

Monday, August 09, 2010

Torrie and the Prince ep. -22-

Bab 22

Kepala Auggie terasa berat sekali. Belum pernah ia merasakan rasa sakit yang begitu hebat seperti ini seumur hidupnya. Ketika dibuka matanya, ternyata ia berada di kamarnya sendiri. Dilihatnya di sebelah kirinya ada Torrie yang terlelap dengan kepala tertelungkup di ranjangnya Auggie. Torrie telihat sangat lelah. Auggie berusaha untuk keluar dari ranjang itu walaupun kepalanya masih sangat pusing.

Setelah itu diangkatnya Torrie dan dipindahkannya di ranjangnya sendiri. Tapi Torrie terbangun saat akan dibaringkan,”Gie, elo kok angkat-angkat gue?Elo khan lagi sakit!”

“Gue nggak kenapa-napa kok!” Auggie berbohong.

Torrie segera berdiri dan memegang kening Auggie. “Bohong! Masih panas gini masih bilang nggak kenapa-napa. Ayo tiduran, kalo enggak gue panggil dokter nih!”

“Iya, Bu Dokter! Tapi anda apa nggak istirahat juga, anda khan masih sakit.” Auggie menuruti Torrie, ia segera merebahkan tubuhnya di ranjang.

“Kemarin waktu elo pingsan gue juga hampir pingsan tapi untung ada orang nolongin. Kita sempet dirawat di rumah sakit, tapi nyokap Uggie takut Uggie masih trauma sama rumah sakit jadi elo nggak jadi rawat inap. Trus gue juga malemnya maksain untuk pulang karena gue juga udah ngerasa nggak kenapa-napa.”

Auggie agak tersinggung karena traumanya disinggung, tapi ia juga khawatir dengan keadaan Torrie. “Walaupun udah baikan, seharusnya elo istirahat di rumah. Bukannya keluyuran ke rumah cowok! Eh iya…Giliant gimana?”

“Huh! Giliant ditanyain juga, masa gue saingan ama Giliant belum lagi si Kitana.”

“Ngomong apa barusan?”

“Enggak kok! Giliant baik-baik aja, pokoknya elo tenang aja deh.” Torrie menjawab dengan ketus.

“Tenang, Rie diantara Giliant dan Kitana elo tetep nomor 1, tapi elo khan belum jadi cewek gue. Jadi gimana mau nggak? Eh… tapi gimana sama Nick…Dia khan juga sayang sama elo.” Auggie jadi merasa menyesal karena merasa senang di atas penderitaan saudara sendiri.

“Elo ini bener-bener saudara kembar nggak sih sama Nicky. Masa perasaan saudara kembar sendiri nggak tau? Gini deh, biar dia yang jelasin sendiri.” Torrie memberikan HP-nya yang sudah memanggil HP Nicky ke Auggie yang masih kebingungan. Hpnya dalam keadaan loud speaker.

“Napa Rie?...”

“Ini gue…”

“Eh elo, Gie. Gue sekarang ada di Jogja. Sedang berusaha meraih soulmate”

“Soulmate?”

“Iya, soulmate! Sorry selama ini gue bo’onging elo Gie. Sebelumnya gue mau jelasin, pandangan gue tentang Torrie sebagai putri gue, sama seperti pandangan Torrie yang menganggap gue pangerannya. Kemarin kita udah clear-in semuanya. Pangeran-putri itu hanya imajinasi kami aja. Dan waktu gue bilang gue serius sama Torrie itu semua bo’ong karena gue pengen manes-manesin elo biar elo bisa survive sendiri.”

“Ok, gue maafin elo, tapi hubungannya soulmate dengan Jogja apa?”

“I’m in love with Lara…gue tau elo pernah deket sama dia, jadi gue sekalian minta ijin sama elo untuk deketin dia…Gie…elo dengerin gue nggak? Kali ini gue bener-bener jujur dan serius.”

“…”

Torrie melihat keraguan di wajah Auggie, tapi setelah itu Auggie malah tertawa bahkan bisa dibilang ngakak.

“Hahahaha….ngapain minta ijin sama gue. Kayak mo kawin aja. Ya udah gue ijinin sebagai seorang adik yang baik untuk kakakku Nicky tercinta. Selamat berjuang!”

“Dasar!!! Gue kira elo bakal marah tau!”

“Ngapain marah, justru gue mau berterima kasih, tanpa elo belum tentu gue bisa di tahap ini sekarang. Ya, udah deh salam buat Lara. Bye!”

“Bye!”


“Masalah Nick udah selesai jadi gue udah bisa lega. Kalo dipikir-pikir kisah kita bisa jadi film yang bagus dengan judul Torrie-Auggie.” Auggie membayangkan film yang mengisahkan kehidupan mereka dengan ttersenyum.

“Kebagusan, mendingan juga Torrie-Uggie!”

“Nggak bisa pasangan-pasangan itu khan selalu keren namanya seperti Romeo-Juliet. Kalo salah satunya jelek yang lain haus jelek jadi Vic-Uggie! Ah, enggak itu juga masih kebagusan…” Auggie masih memikirkan judul yang tepat.

“Ngomongin pasangan serasi, Niken-Simon juga pasangan serasi.”

“Siapa bilang mereka khan udah pisah.”

“Kapan?!”Torrie kaget.

“Masa nggak tau, kalo nggak salah waktu elo sakit dulu.”

“Gara-gara mikirin masalah sendiri gue nggak pernah mikirin orang lain.” Torrie beranjak pergi dari ruangan itu.

“Mau ke mana? Ke tempat Niken? Gue gimana? Elo juga belom jawab, masa rela biarin gue mati penasaran nunggu jawaban elo!” Auggie sangat manja.

“Mau ke mana urusan gue…tapi gue juga nggak mau elo mati penasaran di sini.”

“Jadi…” Auggie sangat penasaran.

“Jadi gue sangat senang karena untuk pertama kali ngeliat orang yang belum pernah sakit untuk pertama kalinya terbaring lemah di ranjangnya. The Big Guy Must in His Bed! Gue rasa itu judul yang tepat untuk film kita…” Torrie tersenyum polos pura-pura tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Auggie. Auggie ngambek dan memalingkan mukanya, tapi Torrie mendekat dan seperti ingin membisikkan sesuatu. “GUE MAU JADI CEWEK LO, UGGIE!!!” ini bukan bisikan tapi sebuah teriakan.

“Gimana? Puas?” tanpa menunggu jawaban Torrie langsung keluar dari kamar.

Auggie masih terpaku, entah karena kaget dengan jawaban atau tuli karena teriakan Torrie tadi. Mungkin keduanya. Beberapa detik kemudian Torrie datang lagi.

“Uggie…Uggie…” Torrie tampak lebih lembut dari yang tadi.

Auggie menengok seperti orang bodoh, “Hah?!”

“Kenapa gue milih Uggie kenapa bukan Nick?”

Auggie menggelengkan kepalanya.

“Karena setiap gue lagi sama Nicky pasti gue inget Uggie. Setiap gue lagi sama Uggie pasti gue selalu inget…nggak…gue nggak pernah inget Nicky. Dan inilah yang membuat gue bener-bener yakin kalau gue cinta sama Uggie.” Torrie tersenyum lagi dan langsung keluar dengan menutup pintu terlebih dahulu.

Setelah itu Auggie baru bisa tersenyum, senyum yang mengembang dan semakin mengembang. Auggie langsung melonjak dari ranjangnya dan melupakan segala pusingnya.

Semua bantal dan guling dilemparnya, bahkan ia merasa sulit untuk mengungkapkan kebahagiannya. Karena Auggie yakin hidupnya akan semakin berwarna.

Tuhan mahaadil. Dari setiap pasangan insan manusia kekurangan-kelebihan digunakan untuk saling melengkapi satu sama lain. Coba lihat Torrie yang mungil dan lemah tapi di hatinya ternyata ada sebuah batu karang yang teguh, yang tidak pernah ingin diremehkan orang lain. Sedangkan Auggie yang mungkin hampir sempurna untuk ukuran cowok ternyata memiliki kepahitan dalam hatinya yang membuatnya menderita suatu penyakit secara psikis. Tapi Tuhan mempersatukan mereka karena mereka saling membutuhkan satu sama lain.

Torrie dapat menemukan cinta sejati pangerannya yang nyata, begitupula dengan Auggie yang akhirnya bisa meraih cinta yang telah sekian lama dipendamnya. Tapi tidak hanya cinta yang Auggie dan Torrie peroleh, mereka juga dapat merasakan kehangatan, perasaan bebas, keperdulian dengan sesama, warna dalam kehidupan, dan yang terpenting adalah kebahagiaan. Ini semua berkat Tuhan, berkat hari-hari ajaib-Nya.

Kamu juga ingin seperti Torrie yang menemukan pangerannya, nantikan saja selalu karena pangeran itu pasti akan datang walaupun mungkin bukan seorang prince charming…(karena belum tentu semua pangeran itu charming hehehe…)

4 Januari 2005